Minggu, 04 November 2007

APAKAH MMC-2 BERMANFAAT BUATKU ?

Jawabannya: sangat bermanfaat!

Medical Mission Course (MMC) sudah kuketahui sejak Juni 2005. Setelah pulang dari pelayanan sebagai dokter relawan untuk Perkantas di Nias, aku mengikuti rapat di lantai-3 kantor Perkantas Pintu Air. Disitu aku mendengar tentang Medical Mission Course, yang dulunya namanya ….., apa yah? Aku sampai lupa. Hehehe. ( kak Nora, kalau tahu, tolong ditulis yah. Thanks-a-lot!) Rencanaku, kalo bisa aku mau mendaftar untuk itu tahun depan. Aku ingiiiiiin sekali ikut. Tetapi, ‘Rancangan-Ku bukanlah Rancanganmu..’. sehingga aku harus bersabar menunggu untuk MMC-2.

My dream come true. Dengan bersabar setahun, menabung setahun, akhirnya aku ditelpon kak Ria Pasaribu, untuk bilang aku bisa ikut. Dan aku sangat mensyukurinya. MMC-2 merupakan suatu susunan program pelatihan bermisi bagi mereka yang baru saja lulus menjadi Dokter. MMC-2 menjadi lahan pertama untuk tempat praktek dokter baru, juga menjadi tempat persiapan untuk menghadapi dunia PTT. Kenapa seperti itu?

Karena, selama 1 minggu di Guest house-OMF Cempaka Putih dan 1 bulan di RSU Bethesda Serukam, aku bersama 7 orang temanku yang lain mendapat materi dan praktek yang sarat dengan pengetahuan bagaimana bermisi di bidang medis. Di OMF kita mendapat penjelasan tentang apa yang Tuhan inginkan kita kerjakan di ladang medis, bagaimana mengenal culture shock, bagaimana menjadi dokter yang praktis dan memanfaatkan waktu secara optimal. Banyak lagi materi yang kami dapatkan dalam seminggu itu, yang rasanya meringkas semua waktu akademik dan praktek selama di fakutas kedokteran.

Kemudian, kami berangkat ke Serukam. Ini dia tempat prakteknya. Never guess before! Pernah membayangkan Direktur Rumah Sakit, meminta rice-cooker yang sedang kamu bawa, untuk dibawa oleh dia saja? Pernah membayangkan dokter-dokter, umum dan spesialis, dari dalam dan luar negeri, yang telah bekerja seharian di klinik, rela duduk selama lebih dari 2 jam menunggu anak baru lulus yang bahkan tidak mereka kenal, agar dapat menyambut anak-anak baru itu? Jangan susah-susah memikirkannya. Kami bukti otentiknya.

Hari pertama di Serukam, kami diajari untuk rendah hati. Melayani dan bukan untuk dilayani, tertulis besar-besar dengan warna merah di dinding kapel. Itulah dasar pelayanan disini. Kemudian kami mendapat materi-materi ringkas dan padat, tentang penyakit-penyakit yang sering ditemui di masyarakat dan bagaimana menghadapinya. Disusul dengan praktek - praktek langsung kepada pasien di bangsal, sambil didampingi dengan amat sangat sabar oleh dokter-dokter ahli. Kita bisa bertanya apa saja. Bisa minta penjelasan lagi kalo penjelasan sebelumnya belum jelas. Kita juga bisa minta tambahan topik lain yang kita inginkan dari dokter yang mendampingi kita. Tidak ada yang menjawab kami dengan ketus, ataupun dengan nada menjawab yang dapat diartikan “gitu aja kok ga tau sih?!”. Tidak ada yang akan mengejar setiap kami dengan pertanyaan-pertanyaan menyudutkan. Intinya, you can get as much as you can, if you want it. Just ask.

Kami juga dilibatkan dengan pelayanan turun langsung ke kampung-kampung di pedalaman hutan Kalimantan . Merasakan bagaimana yang dirasakan oleh penduduk desa, yang jika ingin turun ke kota , harus jalan ± 3 jam lalu naik motor-boat ± 2 jam dilanjutkan dengan naik mobil angkutan ± 3 jam. Melihat bagaimana kehidupan nyata mereka yang tinggal di pedalaman, dengan adat istiadat dan kebiasaan yang berbeda dengan kita. Menjalani hidup bersama mereka.

Belum cukup dengan semuanya itu, Panitia MMC juga mendatangkan Konsultan dari luar negeri. Dari Inggris , Malaysia dan Amerika. ( yang terakhir itu, sudah lama di Ketapang, Kalbar juga. Hehehehe) Mereka memberi materi dengan penjelasan sejelas-jelasnya dan contoh praktis yang mudah diingat tentang Emergency Doctor, Nephrology, Cardiology dan ilmu-ilmu lain yang tidak kita dapatkan dari text book. Bagaimana prepare for funeral, salah satunya.

Bagaimana MMC dapat dipraktekkan di pekerjaan yang nyata? Bagaimana MMC dapat berguna untuk pelayananku? MMC merupakan suatu awal buatku. Awal untuk mengenal bagaimana rumah sakit misi itu. Awal untuk kemudian mengerti, bahwa aku ternyata kembali lagi ke Serukam, bekerja dan menetap disini. Yah, aku bekerja di Serukam sebagai dokter PTT selama 1 tahun disini. Ilmu yang kudapatkan dapat langsung diterapkan. Walaupun sekarang sebagian besar aku sudah lupa materinya, karena jarang dibaca, tapi kepada setiap peserta MMC dibekali dengan file lengkap untuk setiap materi yang didapatkan. Jadi, kapan saja, dapat langsung dibaca.

Apa lagi yang bisa kukatakan tentang MMC?

MMC sangat bermanfaat bagi setiap dokter yang ingin bermisi dalam bidang medis. Satu bulan mengikuti MMC, menghabiskan uang untuk tiket dan makanan, harga yang harus kubayarkan demi mengikuti MMC, tidak sebanding dengan apa yang kudapatkan selama mengikuti MMC. Aku mendapat lebih!



Salam dari Serukam,


dr.tatie marksriri^_^

Tidak ada komentar:

Copyright 2007, Pelayanan Medis Nasional (PMdN) Perkantas

Jl. Pintu Air Raya 7, Komplek Mitra Pintu Air Blok C-5, Jakarta Pusat
Telp. (021) 3522923, 3442463-4 Fax (021) 3522170
Twitter/IG : @MedisPerkantas
Download Majalah Samaritan Versi Digital : https://issuu.com/samaritanmag