Ketika anda Berdoa

Jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu.... lagi pula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele....Matius 6:6-7

Dengan doa yang sekarang dikenal sebagai Doa Bapa Kami, Tuhan Yesus memberi kita contoh bagaimana seharusnya berdoa. Namun, lebih dari doa lain, doa ini paling mungkin kita ucapkan berulang kali secara otomatis. Sehingga keakraban percakapan kita dengan Bapa dalam doa ini bukan hanya menimbulkan rasa kurang hormat, melainkan juga membuat hati kita tumpul. Keakraban dengan kata-kata-bukan maknanya, relevansi atau nilai yang terkandung di dalamnya-memudahkan pikiran kita mengembara.

Sindrom ”pikiran yang mengermbara kemana-mana” adalah keadaan yang sering kualami. Biasanya aku sendiri yang memicu sindrom ini. Aku tidak mendahulukan atau mengutamakan percakapan dengan Bapa di surga setiap hari, melainkan selalu mengerjakna beberapa tugas kecil dulu seperti: cuci piring bekas serapan, dan mengambil koran, periksa e-mail. Sesudah mengerjakan itu hari sudah siang dan aku harus berangkat. Hasilnya sebelum aku berbicara dengan Dia, pikiranku sudah penuh dengan urusan ini dan itu. Jadi sebaiknya kita mencari Dia dulu, di dalam kamar tertutup, dan membiarkan sepanjang hari itu diatur oleh Dia yang mengetahui apa yang kita butuhkan sebelum kita minta.

Aku perlu berdoa, ”Dalam kemurahanMu ya Tuhan, bebaskanlah kami dari pikiran apa saja yang menghambat ibadah kami kepadaMu. Dan ajarilah kami mencari kerajaanMu dan kebenaranMu, sesuai dengan perintah suciMu yang mendatangkan hidup”(Ibadah Harian Gereja Siria Ortodoks). Kemudian kita bisa memujiNya artinya, memperoleh damai sejahtera di dalam apa yang tidak tercemar, diserap dalam kekuasaan yang jelas, dan memberikan yang paling dalam dari diri kita kepada Dia, yang didalamnya tak berkesudahan (Teilhard de Chardin)

Baca : Lukas 11: 1-13; Mazmur 5:1-3

Anthony J Radford - Australia
Dikutip dari: ”Buku Sumber Hidup Praktisi Medis”