Mengunjungi Anak Yatim dan Para Janda

Ibadah yang murni dan tidak bercacat di hadapan Allah Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janada dalam kesusahan mereka.....-Yakobus 1: 27

Seorang dokter Rusia menceritakan pengalamannya di sebuah panti asuhan terpencil yang kekurangan dana. Bangunannya sangat kumuh dan ada banyak sekali anak disana. Mereka semua berpakaian sama, berwarna coklat kusam, dan ketika mereka mengerumuniku, aku melihat dan mencium betapa kotornya mereka. Dengan ingus yang meler dan rambut penuh kutu. Semangatku hilang dan aku ingin segera pergi dari situ. Namun sebaliknya, aku malah berseru minta pertolongan Tuhan. ”Tuhan, tolong aku untuk tidak menolak anak-anak ini, penuhilah hatiku dengan kasihMu bagi mereka”. Doaku segera di jawab dan aku dapat memberi mereka kasih yang murni yang sangat mereka butuhkan dan rindukan.

Kebanyakan anak Rusia itu yatim piatu karena masalah sosial, korban pelecehan orang tua pecandu minuman alkohol.Di Uganda ada ribuan anak yang orangtuanya meninggal karena AIDS. Para nenek berusia 70 an yang sudah menjanda, terkadang harus menjadi pengasuh anak-anak itu. Biasanya mereka mencari nafkah semata-mata melalui pekerjaan tangan mereka sendiri. Contohnya seorang wanita tua, Erivida, telah kehilangan semua, delapan anak beserta menantunya, dan sekarang ia yang harus memenuhi kebutuhan cucu-cucuya yang banyak . Rumahnya gubuk sederhana dengan dua kamar tanpa listrik dan air leding. Makanan pokok berasal dari sebidang kecil kebun sayur yang ditambahkan tetangganya yang baik hati. Ketika ia berbicara, ia memperlihatkan bagaimana cara mencangkul di tanah dan menunjukkan betapa capek dan laparnya ia karena pekerjaan itu. Kemudian, wajahnya bersinar dengan senyuman cerah saat itu ia berkata ” Puji Tuhan, Ia mengetahuinya, Ia hebat, Ia Peduli. Berkunjung ke panti asuhan dan para janda dapat membawa berkat tersembunyi bagi pengunjungnya juga. Cobalah!

Baca. Yesaya 1: 17; Matius 25:40; Kisah Para Rasul 9: 36-42

Janet Goodall-Inggris

Dikutip dari: ”Buku Sumber Hidup Praktisi Medis”