IMAN DALAM KESUSAHAN

Allahku telah mengutus Malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa- singa itu - Daniel 6:23

Sejarah bangsa Yahudi lebih penuh pergolakan daripada kebanyakan bangsa di dunia. Alkitab mencatat ketika mereka dibuang ke Babel pada tahun 587 SM, Tuhan sendirilah yang mengatakan kejadian ini akibat ke gagalan mereka memelihara perjanjian yang telah dibuat Tuhan dengan bapak leluhur mereka,Abraham. Dosa selalu ada akibatnya.
Sesudah melewati masa pendidikan agar mampu menyesuaikan diri dengan kebudayaan asing, Daniel,pemuda cendekiawan kelas kakap dengan keberanian moral yang tinggi, mendapat kedudukan yang penting dengan tanggung jawab yang besar, pada masa pembuangan bangsanya di Babel. Kedudukan itu ia capai tanpa mencemari kesetiaannya kepada Alla Isarael, karena Daniel berkomunikasi dengan Allah secara teratur melalui doa pribadinya.
Memang begitulah reputasinya, sebagai seorang yang rajin berdoa, sehingga orang Babel saingannya, memanfaatkan fakta ini untuk menjerat dia dan menuduhnya tidak setia kepada Raja Darius. Daniel tahu hukuman yang ia hadapi ialah dijadikan mangsa singa. Dalam keberaniannya, Daniel tidak berusaha mengubah kebiasaan rutinnya berdoa setiap hari. Ia percaya kepada Tuhan Allah. Tak dapat dihindarkan lagi, akhirnya ia ditangkap dan dijatuhi hukuman. Kisah ini berjalan menuju penyelesaianya yang sangat terkenal. Tapi perlu diperhatikan bahwa Allah tidak menyelamatkan Daniel dari dua singa, melainkan didalam gua singa! ( Yes 43:2 juga menegaskan, Allah menyertai kita dalam bahaya. )
Perlawanan, kesusahan, pengasingan, dan banyak penderitaan lainnya sering diarahkan khusus kepada mereka yang mengakui imannya kepada Tuhan secara terbuka. Tabahlah , Allah yang dilayani Daniel tahu segala permasalahan Anda, dan Ia masih terus menyelamatka baik di dalam maupun melalui semua penderitaan itu.

Beranilah seperti Daniel!
Berani bertahan walau sendiri
Beranilah memiliki tujuan pasti
dan berani terbuka memberitakannya

Anonim