Kalau ada seorang diantara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seseorang yang bergembira baiklah ia bermazmur! Kalau ada seseorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Doa yang lahir dari iman akan menyelmatkan orang sakit iut dan Tuhan akan membangunkan dia, dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena iut, hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. -- Yakobus 5 : 13-16.
Bagian ini sering ditafsirakan sebagai doa untuk penyembuhan, dan kita berpikir tentang sakit kandung kemih atau serangan jantung. Jika dikaji dengan cermat ternyata maksud utamanya ialah doa untuk keadaan rohani kita, meskipun diakui ada kaitannya dengan penyakit jasmani.
Yakobus 5 :13 menyodorkan tanggapan yang tepat terhadap kesusahan dan kegembiraan doa di satu sisi dan pujian disisi yang lain. Dalam ay. 14 kata yang dipakai untuk “sakit” adalah asthenei yang berarti “lemah”. Dalam ay. 15, Yakobus memakai kata lain kamnonta –yang hanya terdapat di Ibrani 12:3, yang artinya “letih”- disebabkan kerja yang berlebihan atau stres berkepanjangan. Dalam ay. 14, ketika berbicara tentang “mengolesnya dengan minyak”, penulis memakai kata aleipsantes, kata yang umum dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dimana minyak dipakai untuk menyambut tamu dalam pesta, bukan dalam upacara agama (chrio).
Jadi, ketika Yakobus menganjurkan pasien memanggil para penatua untuk mendoakan dirinya, ia terutama berpikir tentang doa yang memberikan semangat kepada orang yang letih lesu karena penyakitnya. Sentuhan “tangan yang menyembuhkan” berupa dukungan persekutuan dari gereja, karunia kasih yang disalurkan melalui sentuhan tangan manusia. Dokter Kristen mempunyai hak istimewa untuk mempraktikkan penyembuhan yang tidak bisa dilakukan dengan pengobatan somatik saja. Dengan demikian kita merawat orang seutuhnya: roh, jiwa, dan tubuh.
Amsal 4: 20-27, Yeremia 17:14
Paul Brand - AS
Dikutip dari: ”Buku Sumber Hidup Praktisi Medis”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar