Rabu, 19 Februari 2014

Dokter Kristen atau Dokter yang Kristen?

"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani."-1 Petrus 2:9

Pada masa reformasi 'ditemukan' kembali suatu kebenaran yang sempat dilupakan, yaitu bahwa setiap orang percaya adalah imam Allah. Semuanya mempunyai hubungan langsung dengan Tuhan lewat Kristus. Berarti semuanya bertanggung jawab penuh dalam pelayanan kekristenan. 
Kedokteran dan kekristenan kedua-duanya merupakan pekerjaan penuh (full time). Sekalipun para dokter mempunyai saat-saat "bebas tugas", tetapi kalau ada situasi darurat, mereka harus siap juga. Bahkan pada masa libur mereka. Jika pertolongan atau nasihat mereka dibutuhkan, mereka harus siap juga melayani. Hal ini dapat terjadi dalam situasi yang paling aneh sekalipun. Pada suatu saat ketika saya menyeberangi lautan Atlantik sebagai penumpang kapal Queen Elizabeth, saya menjawab panggilan darurat. Saya diminta sebagai penanda tangan kedua dari sertifikat kematian seorang rabbi bangsa Yahudi, yang harus dikubur di laut sebelum matahari tenggelam, karena hal ini dapat mengganggu hari Sabat mereka. Memang banyak orang yang meminta pendapat hanya karena kita adalah seorang dokter. Setelah bertahun-tahun hidup dan berpikir sebagai seorang dokter, kita pun sering kali memberi nasihat sekalipun tidak ditanya.

Bagaimana dengan kekristenan?
Kita cenderung menganggap para pendeta dan misionaris saja yang bekerja full time dalampelayanan kekristenan, tetapi sebenarnya kita semua adalah pelayan Tuhan, tidak kurang 'full time'-nya. Pernahkah anda memikirkan ini secara serius? Aktor James Fox mendapat banyak publikasi, karena setelah sekian tahun bekerja penuh dalam pelayanan, ia kembali ke dalam dunia teater untuk melayani Tuhan dalam lapangan ini. Sma seperti dia, kita dapat melayani Tuhan dalam praktek kedokteran. Kita dipanggil untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai korban persembahan yang kudus dan menyukakan Tuhan (Roma 12:1), termasuk juga pikiran dan pekerjaan kita. Pada waktu kita bekerja di rumah sakit, kita juga sedang dalam pelayanan sama seperti pada waktu kita berbakti di gereja. Rasul Paulus (Roma 12:6-8) mengingatkan kita akan talenta pribadi dari kita masing-masing. Sama seperti tubuh manusia yang terdiri dari berbagai bagian dengan berbagai fungsi, demikian juga tubuh Kristus yang terdiri dari para pelayan-Nya yang bekerja dalam berbagai profesi. Kita harus menjadi dokter Kristen yang menaruh penekanan yang sama pentingnya bagi kedua aspek panggilan hidup kita.

Bacaan selanjutnya : Kitab Roma 12

Dikutip dari :
Diagnose Firman
Sarana Vitalitas Rohani Para Dokter & Tenaga Medis





Tidak ada komentar:

Copyright 2007, Pelayanan Medis Nasional (PMdN) Perkantas

Jl. Pintu Air Raya 7, Komplek Mitra Pintu Air Blok C-5, Jakarta Pusat
Telp. (021) 3522923, 3442463-4 Fax (021) 3522170
Twitter/IG : @MedisPerkantas
Download Majalah Samaritan Versi Digital : https://issuu.com/samaritanmag