
Banyak pernikahan disia-siakan oleh salah satu atau kedua pasangan yang menyembunyikan sebagian atau seluruh kebenaran. Bukan hanya dosa-dosa yang memalukan seperti perzinahan, tapi juga dosa-dosa yang tidak kentara seperti berbohong demi kebenaran, pemutarbalikkan dan cerita yang sengaja disampaikan tidak lengkap, yang seiring dengan waktu mengikis kepercayaan. Dengan cara yang sama kita dapat kehilangan kepercayaan dari anak-anak kita atau anggota keluarga lainnya.
Mengatakan kebenaran tidaklah selalu mudah. Saat Kristus bahwa mereka memegang ajaran-Nya akan mengetahui kebenaran (Yoh 8:31-32), Ia ditantang oleh ahli Taurat Yahudi dan berhasil meloloskan diri. Petrus, walaupun dengan pahit menyesali mulutnya yang terlalu cepat bicara, memberitahu orang Kristen untuk siap sedia memberi jawaban kepada siapa pun yang menanyakan pengharapan yang kita miliki, tapi dengan lemah lembut dan hormat (1 Ptr 3:15-16). Ketika seorang Kristen berdosa terhadap kita, kita perlu 'menegur dia di dalam kasih' (Mat 18:15). Sebaliknya ketika kita bersalah, kita perlu menerima teguran dan hidup rukun. 'Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar' (Ams 25:12).
Baca : 1 Petrus 2:1-3; Yohanes 8:31-59
ROS
Dikutip dari :
Sumber Hidup Praktisi Medis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar