Kamis, 02 Agustus 2007

Berkat Atau Tragedi ?

Bertahun-tahun yang lalu di Skotlandia, keluarga Clark memiliki sebuah impian. Clark dan isterinya bekerja dan menabung, membuat perencanaan bagi keluarga mereka, termasuk 9 orang anak, untuk bepergian ke Amerika Serikat. Hal ini memerlukan waktu bertahun-tahun, namun akhirnya mereka memiliki tabungan yang cukup dan mereka mengurus pasport dan mengatur reservasi pada sebuah kapal pesiar baru menuju Amerika Serikat. Seluruh keluarga itu dipenuhi dengan pengharapan dan kegembiraan tentang perjalanan mereka. Namun, tujuh hari sebelum keberangkatan mereka, anak laki-laki termuda digigit anjing. Dokter menjahit luka anak itu dan menaruh pita kuning tanda karantina di muka rumah Clark . Dalam rangka mencegah wabah rabies, mereka dikarantina selama 14 hari. Impian keluarga ini berantakan. Mereka tidak akan dapat melakukan perjalanan ke Amerika seperti yang mereka telah rencanakan. Sang ayah, yang dipenuhi dengan kekecewaan dan kemarahan, menuju dermaga untuk melihat kapal mewah itu berlayar – tanpa keluarga Clark . Sang ayah menumpahkan air mata kekecewaan dan menyesali anak laki-lakinya karena kesialan itu. Lima hari kemudian, kabar tragis melanda seluruh Skotlandia. Kapal pesiar Titanic tenggelam di laut. Kapal yang semula diperkirakan tidak bakal tenggelam itu ternyata tenggelam, merenggut ratusan nyawa bersamanya. Keluarga Clark seharusnya ada di kapal itu, namun karena anak laki-lakinya digigit anjing, mereka tertinggal di Skotlandia. Ketika Pak Clark mendengar berita itu, ia memeluk anak laki-laki termudanya dan berterima kasih kepadanya karena telah menyelamatkan seluruh keluarga itu. Ia bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan karena telah menyelamatkan jiwa mereka dan mengubah apa yang semula dianggap tragedi menjadi suatu berkat. Tragedi diubah jadi berkat, itu juga yang dialami dua pengusaha yang menjadi tokoh dalam buku "Mukjizat Kehidupan". Tuhan menunjukkan bahwa tidak selalu hal-hal buruk adalah kata akhir bagi kehidupan yang penuh kemalangan. Tuhan mengubah air mata menjadi mata air kehidupan. Meskipun kita tidak selalu mengerti, Tuhan turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi-Nya. Sebab Tuhan mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Nya mengenai kita, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepada kita hari depan yang penuh harapan.

Tidak ada komentar:

Copyright 2007, Pelayanan Medis Nasional (PMdN) Perkantas

Jl. Pintu Air Raya 7, Komplek Mitra Pintu Air Blok C-5, Jakarta Pusat
Telp. (021) 3522923, 3442463-4 Fax (021) 3522170
Twitter/IG : @MedisPerkantas
Download Majalah Samaritan Versi Digital : https://issuu.com/samaritanmag