Menghadapi Berita Buruk

"Orang benar itu akan di ingat selamat-lamanya. Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada Tuhan-Mazmur 112:6-7

Kita terus menerus dibombardir oleh berita-berita buruk, yang dapat memberi pengaruh negatif sangat kuta dalam cara kita berpikir dan merasa. Apakah berita itu datang dari media atau dari pembicaraan dengan para mitra serta rekan-rekan sekerja kita, berita buruk akan mempengaruhi hidup kita, karena apa yang kita dengar dan kita lihat menjadi bagian dari realita hidup kita.

Saat berita buruk membuat kita terguncang atau bingung, yang pertama-tama perlu kita lakuan adalah menenangkan diri dan bertanya pada diri kita sendiri. ”Apakah berita ini benar atau salah?”. Dalam situasi seperti itu, doa dapat meredakan emosi dan pikiran kita. Bila kita meminta kepada Tuhan, Ia mampu menolong kita memiliki pandangan yang benar. Apabila berita buruk itu benar, maka artinya kita memasuki masa pencobaan atau pengujian dalam hidup. Pikiran negatif dapat menguasai pikiran kita, membenamkan kita dalam keadaan cemas. Kita mungkin akan tergoda untuk mengikuti perasaat penuh benci atau marah, bahkan mungkin berpaling kepada alkohol atau obat-obatan yang dapat menghancurkan hidup kita.

Apabila kita dicobai, kita hanya perlu menerimanya, dan meletakkan seluruh iman kita kepada Tuhan. Kita mempercayai bahwa Dia yang mengizinkan pencobaan itu terjadi, juga akan memampukan kita melewatinya dan pada akhirnya akan melepaskan kita dari pencobaan itu. Kita harus melihat Tuhan Yesus dari semula dan ”dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan...” (Ibr 12: 2) Ia tidak akan membiarkan kita tersingkirkan.

Janganlah takut, sebab Ia besertamu, oh janganlah gentar,
Karena Dia adalah Tuhanmu dan akan terus memberimu pertolongan
Ia akan menguatkanmu, menolongmu, dan memampukanmu berdiri
Ditopang oleh tanganNya yang benar dan mahakuasa.
Richard Keen (1787)

Baca: Mazmur 112
Mario I Echevarria - Argentina
Dikutip dari: ”Buku Sumber Hidup Praktisi Medis”