Senin, 30 Januari 2012

Menata Tanah Hati


"Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.

Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.

Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang."
(Luk 8:12-14)

Ada beberapa macam sikap hati yg seringkali menghalangi seseorang utk menikmati kepenuhan hidup dlm Kristus:
1. Hati yg menganggap remeh Firman Tuhan. Dgn cepat benih Firman itu dicuri oleh iblis. Dgn kata lain: masuk telinga kiri, keluar telinga kanan.
2. Hati yg keras. Ia hanya menerima Firman yg mudah dan enak saja utk dirinya, tetapi menolak hidupnya diubah oleh nasihat dan teguran Firman.
3. Hati yg bercabang. Ia menerima Firman, baik yg enak maupun yg sulit. Ia tau Firman Tuhan itu penting, namun ia tak bisa lepaskan diri dari godaan dunia. Ia "mencintai" Tuhan, sekaligus mencintai dunia ini.

Untuk bisa menikmati Kristus sepenuhnya, satu-satunya hal yg perlu dilakukan adalah:
Menyerahkan hati yg penuh batu2 dan semak2 itu kepada Kristus, untuk diproses, dimurnikan, dibersihkan dari segala macam kotoran, sehingga tanah hati kita berbuah lebat.
Memang sulit dan menyakitkan, tetapi inilah yg bernilai kekal.

Tidak ada komentar:

Copyright 2007, Pelayanan Medis Nasional (PMdN) Perkantas

Jl. Pintu Air Raya 7, Komplek Mitra Pintu Air Blok C-5, Jakarta Pusat
Telp. (021) 3522923, 3442463-4 Fax (021) 3522170
Twitter/IG : @MedisPerkantas
Download Majalah Samaritan Versi Digital : https://issuu.com/samaritanmag