Dengan perantaraan-Nya kami menerima anugerah dan jabatan rasul demi nama-Nya untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat.- Roma 1:5
Dunia medis adalah industri jasa dimana pasien adalah atau seharusnya dianggap raja. Asas ini tercantum dalam piagam pasien dan yang jelas, Alkitab berpihak kepada orang yang tertindas. Jadi, tidak ada dalih untuk memperdayakan yang lemah.
Pertanyaannya adalah sejauh mana praktisi medis Kristen bisa membela hak mereka sendiri? Berjuang bagi yang tertindas, yang kekurangan dan tak terawat adalah satu hal, tapi membela kepentingan sendiri adalah hal lain. Jawabnya ada dalam Alkitab karena, berbeda dari piagam kemanusiaan, Alkitab menekankan tuntutan Allah agar umat-Nya dikhususkan untuk melakukan pelayanan-Nya dan untuk menjalani hidup yang berkenan kepada-Nya : "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang aik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu selain berlaku adil, mencintai kesetiaan dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" (Mi 6:8)
Jadi, bagi praktisi medis Kristen jawabnya sangat sederhana. Tuntutan Allah adalah unggul. Dengan bertindak adil dan murah hati., kemungkinan besar kepentingan pasien akan mendahului kepentingan kita sendiri. Bagaimanapun, cara berpikir ini tidak selalu membuat kita disenangi rekan-rekan kita, tapi ini sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalisme yang tertinggi. Kita bisa bertindak demikian hanya jika kita benar-benar kudus, dengan kekudusan yang didasarkan pada hubungan pribadi kita dengan Tuhan Yesus. Ia mati untuk kita, bangkit dari antara orang mati dan hidup abadi sebagai pengganti kita, sehingga Allah melihat kita di dalam Kristus. Seberapa sering kita melihat kekudusan memancar dari wajah mereka yang menyerahkan hidupnya kepada Allah dan yang, dalam keadaan sangat gelap sekalipun, bercahaya terang bagi Allah? Hari ini, ketika anda bertanya-tanya tentang hak anda, ingatlah bahwa orang Kristen lebih dulu berupaya memenuhi tuntutan Allah.
Baca : Roma 8 : 1-17
Dikutip dari Sumber Hidup Praktisi Medis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar