Selasa, 08 April 2014

Kemarahan Yang Dibenarkan?

Tetapi berfirmanlah Allah pada Yunus :"Layakkah engkau marah?'-Yunus 4 : 9

Beberapa minggu yang lalu saya amat marah kepada dua orang pasien (sesuatu yang tidak biasa buat saya!), tetapi kejadian ini mengajarkan saya pelajaran yang berguna. Saya marah kepada pasien yang pertama bahkan sebelum saya melihatnya! Terjadinya pad akhir minggu, ketika saya diminta untuk mengadakan kunjungan rumah yang jaraknya beratus kilometer dari tempat saya praktek. Berminggu-minggu sebelumnya saya sudah mencoba meyakinkan partner-partner saya untuk menghapus nama pasien yang bertempat tinggal jauh dari daftar kerja kami, tetapi belum ada peneleaian tentang itu. Sekarang ada pasien yang bertempat tinggal jauh dan tidak dapat datang ke rumah sakit.

Saya menggerutu sepanjang perjalanan, di jalan desa yang sempit. Saya tidak memiliki peta tempat itu dan harus berhenti dua kali di tengah udara yang dingin untuk menanyakan arah yang selanjutnya. Ketika akhirnya saya menemukan rumahnya, saya dalam keadaan tidak lagi memiliki belas kasihan terhadap si sakit!Saya hanya mencatat riwayat kesehatannya sambil memeriksa seadanya, lalu menganjurkan dengan keras, agar si pasien mencari dokter setempat untuk merawatnya karena dia betul-betul dalam keadaan sakit. Dia menyambutnya dengan perasaan yang tidak senang dan ini dapat dimaklumi, karena tanpa setahu saya, dia telah menjadi pasien di tempat praktek saya selama dua puluh tahun, sebelum dia pindah ke luar kota baru-baru ini. Dengan cepat saya menangkis penolakannya dan berkata bahwa saya hanya memikirkan kepentingannya. Pada saat saya mengatakan hal itu, Roh Allah menegur hati nurani saya dan berkata, "Sesungguhnya engkau hanya memikirkan kepentinganmu sendiri, engkau jengkel karena harus menyetir sedemikian jauh dan akan terlambat untuk makan siang.

Kemarahan saya yang beralasan telah diperhadapkan pada kenyataan yang sebenarnya; yaitu keegoisan yang membawa pada kemunafikan dan dusta terhadap pasien. Tuhan, lepaskan kami dari prasangka untuk menentukan pendapat sebelum mengetahui kenyataan dan kemunafikan yang menjatuhkan kesalahan pada orang lain, padahal kesalahan sebetulnya ada pada saya. Berikan saya kasih Yesus yang tak mementingkan diri sendiri yang menguntungkan orang lain & memenuhi kebutuhan mereka,betapapun tidak menyenangkan bagi saya sendiri.(TGS)


Bacaan selanjutnya : Yunus 4 : 1-11
Dikutip dari :
Diagnose Firman
Sarana Vitalitas Rohani Para Dokter dan Tenaga Medis

Tidak ada komentar:

Copyright 2007, Pelayanan Medis Nasional (PMdN) Perkantas

Jl. Pintu Air Raya 7, Komplek Mitra Pintu Air Blok C-5, Jakarta Pusat
Telp. (021) 3522923, 3442463-4 Fax (021) 3522170
Twitter/IG : @MedisPerkantas
Download Majalah Samaritan Versi Digital : https://issuu.com/samaritanmag