Pada hari Pentakosta, 50 hari setelah Paskah, Petrus yang dipenuhi oleh Roh Kudus mengajarkan bahwa semua orang percaya harus menerima Roh Kudus sebagai pemberian Tuhan. Kita perlu memiliki kuasa Tuhan di dalam diri kita agar dapat berhasil sebagai orang yang hidup di dalam Tuhan.
Dalam kehidupan profesional kadang-kadang mungkin kita merasa tidak mampu melakukan suatu tugas. Kita merasa kurang terlatih atau kurang berpengalaman namun harus menghadapi suatu tantangan. Mungkin kita berpikir, demi kebaikan si pasien, tindakan terbaik adalah merujuk pasien kita kepada dokter yang lebih ahli. Pada kesempatan lain, kita tidak bisa menghindari tanggung jawab kita, sehingga harus menghadapi situasi itu dengan banyak berdoa. Kita dapat meminta Roh Kudus agar Ia memberi kita hikmat Tuhan, pengertian yang dalam dan kekuatan. Sesungguhnya Ia beserta dengan anda-anda tidak sendirian!
Seseorang pernah berkata, "Iman menghadapi; ketakutan menghindari". Kita, dengan iman harus bersandar teguh pada janji Tuhan yang "memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban" (2 Tim 1 : 7). Tuntutan atas harapan-harapan pasien, desakan waktu, dan tanggung jawab kerja, rumah dan gereja, siapa yang mampu menangani itu semua sekaligus? Meskipun ada banyak tekanan terhadap dirinya, Rasul Paulus berbicara tentang keadaan dimana ia terus diperbarui dari hari ke hari (2 Kor 4 : 16). Dan berulang kali ia mengalami bahwa anugerah Tuhan itu cukup (2 Kor 12 : 9).
Ia memberi lebih banyak kasih karunia ketika beban-beban semakin besar,
Ia mengirim lebih banyak kekuatan ketika pekerjaan semakin bertambah.
Saat kesusahan semakin bertambah, Ia menambah lebih banyak kemurahan
Saat pencobaan semakin bertubi-tubi, Ia melipatgandakan kedamaian.
Kata-kata di atas diambil dari sebuah lagu tua, namun masih membawa pesan yang tetap bermakna bagi kita sekarang!
Dikutip dari :
Sumber Hidup Praktisi Medis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar