Mazmur 1:1-6 menetapkan nada bagi semua Mazmur lainnya. Ayat ini memberi pilihan yang akan dihadapi tiap laki-laki dan perempuan. Pada akhirnya hanya ada 2 jalan, tidak ada "jalan ketiga", tidak ada jalan kecil di tengah. Tidak ada tempat lain di mana hal ini lebih jelas terlihat dari pada dunia medis. Selalu menjadi tragedi melihat mereka yang mulai dengan baik sebagai mahasiswa atau dokter muda Kristen yang sedikit demi sedikit mengeraskan hatinya hingga pada akhirnya "mereka seperti sekam yang ditiupkan angin" (ay 4)
Kita menghabiskan banyak waktu dalam dunia medis untuk mendengarkan dan mengamati kebodohan sesama kita, baik laki-laki maupun perempuan-pilihan-pilihan hidup yang mendatangkan kegemukan, ketidaksetiaan, penyakit jantung, depresi dan banyak lagi. Bila kita berhenti, lalu merenung, kita sering melihat gambaran yang muram. Ini yang membawa rekan-rekan bukan Kristen kepada ketidakpedulian yang sinis, yang terlalu sering memimpin kepada alkoholisme. Bila kita tidak hati-hati, kita akan terbawa oleh mereka hingga memiliki pandangan hidup yang sama. Kita perlu waspada terhadap standar ganda, seperti menganggap banyak minum minuman beralkohol demgam rekan-rekan kita tidak menjadi soal asalkan jemaat di gereja tidak tahu.
Apakah penangkal untuk semua ini? Jawabannya, "yang kesukaannya ialah taurat Tuhan, dan yang merenungkan taurat itu siang dan malam" (ay 2). Saya menyukai perkataan "siang dan malam" itu. Bagi dokter muda yang terlalu sibuk, "saat teduh" mungkin cuma impian yang jauh. Namun, saat-saat siang dan malamyang diberikan Allah ketika hati kita bisa berdiam bersama Tuhan dan Friman-Nya. Rahasianya ialah mengenali saat-saat itu tepat pada waktunya dan merebut kesempatan itu dengan kedua tangan. Inilah penangkal sejati bagi efek polusi sikap dunia di sekitar kita.
Dikutip dari :
Sumber Hidup Praktisi Medis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar