Siapa di antara kita yang tidak suka penghargaan? Ada rasa puas ketika kita dipuji atau diberi penghargaan, dan hanya orang aneh saja yang tidak suka dipromosikan! Apakah sebagai perawat, dokter atau pengelola, sistem kesehatan mendorong upaya kita untuk menaiki jenjang profesi. Sikap bersaing pun sering nampak di lingkungan gereja, Alkitab mendorong orang Kristen untuk bersemangat; bekerja keras; untuk merebut hadiah dan memenangkan pertandingan. Bisa saja kita memusatkan perhatian pada bagian ini ketimbang bagian-bagian lainnya yang menyuruh kita untuk rendah hati sambil menunggu pimpinan Allah.
Desakan untuk berkompromi kita alami dalam berbagai bentuk. Godaan itu bisa berupa mengikuti arus dalam menghadapi masalah etika, atau menuntut hak profesional kita bukannya mempertimbangkan kesejahter
aan pasien. Kalau kita bersikukuh seorang diri menghadapi pandangan mayoritas yang berbeda, mungkin kita akan kehilangan baik penghargaan yang nyata maupun popularitas.
Namun, Daniel menolak untuk dirayu dengan kebanggaan atau hadiah. Waktu itu mungkin banyak orang akan cepat mengambil kesempatan untuk dijadikan kaya oleh Belsyazar, tapi Daniel tidak bisa dibeli. Ia memang menerjemahkan tulisan misterius di tembok itu, tapi ia tidak mau mengambil keuntungan dari situ. Akhirnya sebagai hadiahdari Allah, ia dipromosikan.
Mengarahkan tujuan semata untuk menonjol dalam profesi akan mengancam hubungan keluarga dan keterlibatan kita dalam gereja. Kita harus belajar berkata, "Berikan penghargaanmu kepada orang lain." Tuhan Yesus menolak tawaran iblis untuk menjadi terkenal dan memiliki kemewahan dunia dengan hikmat dan kekuatan dalam Firman Allah (Mat 4:1-11). Seandainya Ia goyah, kita tak mungkin mempunyai harapan atau kebahagiaan yang sejati. Namun sekarang, "Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima warisan yang menjadi upahmu. Kristus adalah Tuan dan kamu hamba-Nya" (Kol 3:24)
Baca : Daniel 5 : 16-31
Dikutip dari :
Sumber Hidup Praktisi Medis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar