Aku ingin sekali melihat kamu ... supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh iman kita bersama ... --Roma 1:11-12
Persahabatan di antara orang Kristen adalah salah satu pemberian terbesar Allah, di dalamnya terdapat dorongan semangat, dukungan, persekutuan dan nasihat antara satu dan yang lainnya. Kita perlu mempertimbangkan peran orang Kristen lainnya dalam hal tuntunan.
- Contoh. Walaupun mengambil pelajaran dari contoh dan pengalaman orang lain, jangan coba-coba menirunya. Rencana Tuhan bagi hidup anda tidak sama dengan mereka. Jangan dipaksa, atau memaksa diri sendiri disesuaikan dengan pola hidup mereka.
- Nasihat. Nasihat sahabat-sahabat Kristen dapat menjadi tidak ternilai. Semangat Paulus mungkin dapat menimbulkan kegemparan amfiteater Efesus, yang membuat dia mendapat kesulitan yang tidak perlu. Para murid dan teman-teman yang berpengaruh membujuk Paulus untuk mencegahnya. Orang Kristen yang berkecimpung lebih lama dalam praktis medis dapat menilai kemampuan kita lebih baik dari pada kita sendiri, memberi saran mengenai kesempatan-kesempatan, dan memberi tahu kita bagaimana cara mencapai apa yang kita percayai sebagai kehendak Allah. Penasihat yang bijak akan selalu mendorong kita untuk melihat kepada tuntunan Tuhan.
- Tanggung jawab final/. Garis antara menarik manfaat dari pengalaman dan nasihat orang lain, dan membiarkan orang lain menentukan masa depan bagi kita sangatlah tipis. Dalam Kis 21, kita membaca tentangpara murid yang telah diberi tahu Roh Kudus tentang bahaya yang menanti Paulus di Yerusalem, menegaskan apa yang ia ketahui. Beberapa orang mencoba mencegahnya pergi, namun Paulus tetap maju. Ia yakin akan tuntunan Tuhan dalam hal itu. Saat para penasihat gagal membujuknya, dengan bijak mereka berhenti mendesaknya, malah mereka, dengan semua teman yang lainnya, menyerahkan Paulus dan kawan seperjalanannya kepada Allah dalam doa.
Doa :
Tuhan, aku berterima kasih atas janji-Mu bahwa pengikut-pengikut-Mu tidak akan berjalan dalam kegelapan. Jadikan aku cukup rendah hati untuk menerima nasihat, sekaligus cukup bijak untuk membedakan antara kehendak-Mu dan pendapat manusia semata.
Baca : KPR 20:22-25; 21:3-15
Dikutip dari :
Sumber Hidup Praktisi Medis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar