Keputusan Paulus tidak diragukan kebenarannya. Dengan diarahkan Roh ia berencana berkunjung ke Roma (Kis 19:21) namun semuanya berjalan kacau. Ditangkap di Yerusalem karena kesalahpahaman total (Kis 21:28-29), ia menjadi objek siasat kotor dan bahkan dipenjarakan secara tidak adil selama 2 tahun di Kaisarea. Dan, ironisnya, tanggapan yang adil akhirnya diberikan namun terlambat. Keputusan Agripa berpihak kepadanya : "Orang itu tidak melakukan sesuatu yang setimpal dengan hukuman mati atau hukuman penjara" (Kis 26:31). Apakah Paulus telah membuat kesalahan besar? Mungkinkah ia telah telah pergi ke Roma dan Spanyol sebagai orang bebas sebagaimana yang direncanakannya semula?
Tapi rencana Paulus tidak pernah akan dapat terwujud. Ia pasti akan dibunuh di Yerusalem bahkan sebelum ia memulai. Rencana Tuhan lebih baik. Ia sebenarnya memakai para penangkap Paulus untuk menyelamatkan nyawanya, untuk memudahkan pekerjaannya dan menjamin penyebaranInjil ke barat. Lima kali orang-orang Roma telah menyelamatkannya dari kematian! Mereka memberinya perjalanan yang cuma-cuma dan aman, sangat berbeda dari perjalanan-perjalanan misinya. Bahkan mereka menjamin tempat tinggal yang aman selama empat tahun, dimana teman-teman dapat dan pergi sebebasnya, dan Paulus bebas memberitakan Injil, mengajar dan menulis tanpa dirintangi atau diganggu (Kis 24:23; 28:26-24, 30-31).
Apakah anda cemas mengenai ketidakadilan dalam pemberian jabatan kerja; mengenai kecurangan dan sikap pilih kasih; mengenai hal-hal jahat dan tidak benar yang dikatakan orang? Apakah anda takut rencana Allah bagi hidup anda sedang dirusak? Rencana kita mungkin tidak terwujud, namun rencana Allah pasti terjadi.
Jiwa yang telah belajar bersandar pada Yesus
Ia tak akan, Ia tak mungkin menyerah pada musuhnya.
Jiwa itu walau seluruh neraka berikhtiar mengguncang,
Ia tak akan, tidak pernah, tidak akan pernah tinggalkan.
Richard Keen (1787)
Disadur dari The Doctor's Life Support, 1994)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar