Seorang dokter baru, masih muda dan segar berhenti sejenak di samping tempat tidur seorang pasien lanjut usia yang sekarat. Dokter itu memegang tangan pasien tua itu serta bertanya dengan lembut, "Apakah anda perlu sesuatu?" "Tidak, tapi terima kasih," jawab pasien itu. Ia berbicara dengan mulut yang kering, tapi dengan pengertian yang tenang. Mereka berdua Kristen dan telah bercakap-cakap sebelumnya tentang iman mereka. Dilihat dari satu sisi ini merupakan adegan yang menyedihkan. Namun dokter baru ini melakukan langkah yang sangat baik dan sudah menjadi tradisi dalam merawat pasien. Sedangkan pasien itu meski tahu bahwa kematian akan segera datang, dengan tenggang hati ia mengucapkan terima kasih atas perhatian dokter itu. Secara manusia, perbedaan antara keduanya begitu besar , dokter itu muda serta sehat sedangkan pasien itu menjelang ajal di usia lanjut. Tapi secara rohani, dokter dan pasien itu memiliki banyak persamaan.
Saat seperti itu pasti mengandung banyak hal teologis yang berat, tapi ada sebuah pertanyaan sederhana :"Apakah dalam keadaan sehat dan ketika akan meninggal, aku bersikap sebagai orang Kristen?" Tentu, aku dipanggil untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hatiku, dan segenap jiwaku dan segenap pikiranku dan segenap kekuatanku, tapi aku juga dipanggil untuk mengasihi sesama seperti diriku sendiri, untuk memantulkan kasih Allah di dalam Tuhan Yesus. Dokter itu memperhatikan pasien itu dan pasien yang sekarat itu berkata, "Terima kasih."
Kasih (agape) dan dikasihi adalah kata-kata yang sering muncul di Alkitab, hampir 600 kali menurut konkordansiku. Profesi medis memberi banyak kesempatan kepada kita untuk menunjukkan kehangatan kasih Kristus dibanding profesi lain. Masyarakat modern menurunkan nilai kata kasih (agape), tapi kasih Kristen melihat sesuatu yang bernilai di dalam setiap insan dan terus-menerus mencari yang terbaik baginya. Karunia Roh dan perbuatan baikku sedikit artinya jika aku tidak memiliki kasih! Kaih memiliki banyak ciri ajaib, tapi coba baca sendiri 1 Korintus 13.
Baca : 1 Korintus 13:1-13
Dikutip dari:
Sumber Hidup Praktisi Medis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar