"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" - Matius 11:15
Ada pepatah: tidak ada orang yang lebih tuli daripada mereka yang tidak mau mendengar. Memang mungkin untuk menutup telinga kita dengan sengaja (Zakharia 7:11). Dalam hal ini masalah kehendak mungkin lebih berarti dari persepsi rohani. Perkataan Tuhan Yesus, walaupun sama sekali diambil keluar dari konteks, mengabadikan sebuah prinsip, "Siapa saja yang mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu..." (Yohanes 7:17) Pengalaman membuktikan bahwa sebelum kita dengan tulus bersedia, Allah tidak dapat memperjelas bagi kita pilihan mana yang benar. Kita mungkin berpikir bahwa kita tidak berat sebelah, padahal tidak begitu. Ini dapat menjadi pegumulan rohani yang besar.
Tuntunan Tuhan dapat datang dalam bahasa pandangan mata (Mazmur 32:8), asalkan kita memperhatikannya (Mazmur 123:2); atau melalui bisikan Roh di hati, seperti Simeon dan Filipus (Lukas 2:27; Kisah Para Rasul 8:29). Bila kita tidak mendengar bisikan-Nya, Ia mungkin berbicara, atau bahkan berseru agar memperdengarkan suara-Nya. Bila kita tetap tidak menanggapi, Ia mungkin perlu "menghalau kita" untuk menarik perhatian kita, atau bahkan menghentikan kita di tengah jalan (Kisah Para Rasul 26:13-14). Dan selama itu kita bertanya-tanya apa yang sedang terjadi dalam hidup kita!
Masalahnya, terkadang kita mencari kehendak-Nya dengan telah mengambil keputusan sebelumnya. Kita meminta Dia untuk memperkuat rencana kita, bukannya menyingkapkan rencana-Nya sendiri. Kita dapat menipu bukan hanya diri kita sendiri, tetapi orang lain sehingga mereka berpikir bahwa kita hanya ingin mencari kehendak Allah. Akibatnya, kita mencegah pembahasan lebih lanjut mengenai hal itu.
O berikanku telinga Samuel; telinga yang terbuka, O Tuhan,
Hidup dan cepat mendengar tiap bisikan Firman-Mu.
... Seperti dia menjawab panggilan-Mu
dan menaati panggilan-Mu terlebih dahulu.
James Drummond Burns (1823-64)
Baca: Kisah Para Rasul 26:9-16; Yeremia 42:1-6, 20-22; Ibrani 4:12-13.
(Disadur dari The Doctor's Life Support, 1994)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar