Jumat, 24 Agustus 2007

Pekan ASI Sedunia

Satu Jam Pertama ASI, Kurangi Resiko Kematian Bayi
Jakarta, 1 Agustus 2007 14:18

Direktur UNICEF, pada "Pekan ASI Sedunia", Rabu (1/8) menyatakan, pemberian ASI kepada bayi satu jam setelah kelahiran dapat mencegah jumlah kematian bayi yang signifikan di negara berkembang.Suatu hasil penelitian di Ghana yang diterbitkan oleh jurnal Pediatrics menunjukkan bahwa 16 persen kematian bayi dapat dicegah melalui pemberian ASI pada bayi sejak hari pertama kelahirannya.Angka ini naik menjadi 22 persen jika pemberian ASI dimulai dalam satu jam pertama setelah kelahiran.Memulai pemberian ASI sejak dini adalah tema "Pekan ASI Sedunia" tahun ini."Lebih dari sepertiga kematian anak terjadi pada bulan-bulan pertama yang rawan dalam hidupnya," demikian Direktur Eksekutif UNICEF, Ann M. Veneman."Pemberian ASI sejak dini memberi makanan yang bergizi, melindungi bayi terhadap penyakit yang mematikan dan membantu pertumbuhan serta perkembangan anak," kata Ann.Masalah ini terutama sangat relevan di Sub-Sahara Afrika, yang mempunyai angka kematian bayi tertinggi di dunia. Sekitar 10 persen bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun dan kebanyakan kematian anak terjadi di rumah.Meskipun angka pemberian ASI eksklusif sampai usia enam bulan sudah mencapai lebih dari dua kali lipat di kawasan ini sejak tahun 1990 - menjadi 30 persen , namun masih terdapat ratusan ribu anak yang rawan terhadap penyakit dan kematian.UNICEF memperkirakan pemberian ASI eksklusif sampai dengan usia enam bulan dapat mencegah kematian 1,3 juta anak berusia di bawah lima tahun.Sayangnya, di Indonesia hanya delapan persen ibu memberi ASI eksklusif kepada bayinya sampai umur enam bulan dan hanya empat persen bayi disusui ibunya dalam waktu satu jam pertama setelah kelahirannya.Padahal berdasarkan hasil penelitian di Ghana diperkirakan sekitar 30.000 kematian bayi baru lahir(usia dibawah 28 hari) di Indonesia dapat dicegah melalui pemberian ASI pada satu jam pertama setelah lahir.Perkiraan dengan dasar lima juta bayi lahir setiap tahun, Angka Kematian Bayi 35 per 1000 kelahiran hidup (Survei Demografi & Kesehatan Indonesia 2002-3).Perkiraan 75 persen kematian bayi terjadi pada waktu 28 hari setelah kelahiran, dan 22 persen kematian bayi baru lahir (neonatus) yang bisa dicegah dengan menyusui pada satu jam setelah lahir (Edmond et al., Pediatrics, March 2006) kematian bayi baru lahir (usia di bawah 28 hari) di Indonesia dapat dicegah melalui pemberian ASI pada satu jam pertama setelah lahir."Memberikan penyuluhan kepada para perempuan di rumah-rumah dan komunitas mereka merupakan hal yang sangat penting," ujar Veneman.UNICEF mendukung pelayanan kesehatan terpadu berbasis masyarakat, termasuk mempromosikan pemberian ASI eksklusif, dan dengan para mitranya, pemerintah dan masyarakat.UNICEF mendukung penyusunan peraturan perundangan nasional mengenai pemberian makanan bagi anak, meningkatkan pelayanan sebelum dan setelah kelahiran, serta mendukung tersedianya berbagai sumber daya di masyarakat bagi para ibu baru.Pekan ASI Sedunia pada awalnya dirayakan pada tahun 1992 dan sekarang dperingati di lebih dari 120 negara oleh UNICEF dan para mitra kerjanya, termasuk World Alliance for Breastfeeding Action (Aliansi Dunia untuk Gerakan Pemberian ASI) dan World Health Organization (Badan Organisasi Kesehatan Dunia)Dalam mendukung usaha global untuk mempromosikan pemberian ASI tersebut, UNICEF Innocenti Research Centre (Pusat Riset UNICEF Innocenti) telah menyiapkan paket yang berisi buku-buku, poster dan bahan advokasi serta komunikasi lainnya dalam beberapa bahasa.Paket ini dapat dilihat pada halaman http://www.unicef-irc.org/.[TMA, Ant] --

Sumber :
Milis cmednet

dr. Kokoh Iwan Prasetya
Health Specialist - HIV/AIDS Program
Project Concern Inturnational
Jl. Sam Ratulangi No.26 Nabire, Papua

Tidak ada komentar:

Copyright 2007, Pelayanan Medis Nasional (PMdN) Perkantas

Jl. Pintu Air Raya 7, Komplek Mitra Pintu Air Blok C-5, Jakarta Pusat
Telp. (021) 3522923, 3442463-4 Fax (021) 3522170
Twitter/IG : @MedisPerkantas
Download Majalah Samaritan Versi Digital : https://issuu.com/samaritanmag