Rabu, 08 Agustus 2007

PRAJURIT TAK DIKENAL

By : Terry Paulson

Suatu hari saat akan mengganti pesawat di Chicago, saya menelpon istri saya untuk memberi tahu bahwa saya bisa pulang sebentar sebelum penerbangan dilanjutnkan. Saat kami berbicara, saya mendengar di telpon kotak telpon sebelah seorang prajurit muda berbicara meninggalkan pesan di telpon, Ibu, saya tidak tahu. Mereka tambahan uang supaya tiket bisa ditukar ... dan saya tidak punya uang. Dia berhenti sejenak sebelum meneruskan, Baiklah, saya akan menunggu di sini disamping telpon umum ini. Tolong Ibu segera telpon balik. Nomernya ini ...Prajurit muda itu menutup telpon, dan wajahnya terlihat cemas. Dia berdiri di samping kotak telpon umum, dengan gugup mengunggu telpon balasan dari ibunya. Setelelah menutup pembicaraan dengan istri di telpon, saya menghampiri anak muda yang sedang khawatir itu. Berapa yang anda butuhkan, nak? tanya saya. Ya pak, untuk sampai rumah sebanyak dua puluh dollar. Saya mengambil dompet dari saku celana. Atas pengabdianmu untuk negara ini, saya memberikan dua puluh dollar ini untukmu nak.Sebuah senyum yang lebar muncul di wajahnya saat dia menerima uang itu dan berkata, Terima kasih banyak Pak. Sekarang pulanglah nak, saya pun tersenyum. Prajurit muda itu menjabat erat tangan saya, memanggul renselnya dan segera berlari keluar bandara untuk menemui keluarga yang menunggunya di rumah. Anda tidak akan menemukan kebahagiaan yang sebesar itu dibandingkan dengan jumlah uang yang saya berikan.

Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang ... (Galatia 6:10)

Sumber :
PESTA http://www.sabda.org


Tidak ada komentar:

Copyright 2007, Pelayanan Medis Nasional (PMdN) Perkantas

Jl. Pintu Air Raya 7, Komplek Mitra Pintu Air Blok C-5, Jakarta Pusat
Telp. (021) 3522923, 3442463-4 Fax (021) 3522170
Twitter/IG : @MedisPerkantas
Download Majalah Samaritan Versi Digital : https://issuu.com/samaritanmag