“Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia” Yunus 2:8
Sewaktu Anda membaca renungan ini apa yang sedang Anda hadapi? Mungkin banyak kamar pasien yang harus dikunjungi atau tugas jaga malam penuh kesibukan, di tengah menggunungnya tugas laporan tertulis yang diwajibkan kantor dan tanggung jawab baru di rumah? Pikiran Anda mungkin penuh rasa khawatir, nama-nama orang untuk dikunjungi dan hal-hal yang perlu dilakukan. Tapi kapankah Anda bertanya dalam hati; “Apa sebenarnya tujuanku hari ini, minggu ini, atau tahun ini?” Terlalu sering, sebagai dokter kita cenderung melihat aktifitas yang tidak ada akhirnya sebagai bakti standar moral yang tinggi, dan merasa bangga karena banyaknya hasil yang dicapai dalam waktu singkat. Tapi Yunus menyadari dari dalam perut ikan besar: “mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia.” Mereka kehilangan anugerah yang seharusnya menjadi milik mereka.
Keselamatan datang dari Tuhan saja. Ketika kita lupa hal ini, hidup kita tanpa disadari menyimpang dari jalan yang benar. Moto para professional, walaupun tidak disebut: “aku bertindak maka aku ada” mesti dibalik: “Aku ada (dalam Kristus) maka aku bertindak (melakukan apa yang dikehendaki-Nya).” Yunus harus sampai ke titik di mana jiwanya “letis lesu”, baru dia ingat Tuhan dan keselamatannya lalu dapat taat kepada-Nya (Yun.2:7). Jika ambisi kita terarah pada yang lain, maka kita tidak dapat atau tidak ingin melakukan kehendak Tuhan.
Singkirkan segala kekhawatiran, hanya ada dua pertanyaan penting yang perlu dipikirkan setiap hari, yaitu: ‘bagaimana aku dapat bertumbuh dalam pengenalanku akan Kristus?’ dan ‘di mana aku dapat paling efektif melayani Dia?’
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi karena pengenalan akan Kristus Yesus Tuhanku lebih mulia dari pada semuanya (Filipi 3:8)
Dr. Caroline Ashby /Inggris
Sumber: “Sumber Hidup Praktisi Medis”/YKBK-Jkt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar