Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap
syukurlah dalam segala hal.- 1 Tesalonika 5 : 16-18
Yesus mengingatkan para murid-Nya untuk selalu berdoa dengan
tidak jemu.-Lukas 18 : 1
Seberapa banyak doa mengisi hidup kita? Sebuah pedoman
menganjurkan 4 tahapan kehidupan doa yaitu sebagai berikut :
- “Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengarkan seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu dan aku menunggu-nunggu.”-Mzm 5 :4
- “Waktu petang, pagi dam tengah hari aku cemas dan menangis, dan Ia mendengar suaraku.”- Mzm 55 : 18
- “Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.”-Mzm 119 : 164
- “Tetaplah berdoa.” 1 Tes 5 : 17
Doa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan
Tuhan Yesus dan orang-orang besar dalam Alkitab dan sejarah gereja. Mungkin
kita mengira bahwa berdoa terus-menerus hanya urusan para raksasa rohani. Ini
tidak benar. Paulus menganjurkan semua orang Kristen di Tesalonika : “Tetaplah
berdoa…sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”
Kita perlu berdoa secara teratur dan disiplin dengan menyediakan waktu untuk
memulai dan mengakhiri hari bersama dengan Allah.
Diantara saat doa itu kita bekerja, bepergian, makan,
berurusan dengan orang lain dan sebagainya. Apakah anda berdoa sebelum
memeriksa pasien? Saya selalu berdoa sebelum melakukan suntikan intravena,
pungsi lumbar ataupun parasentesa. Ternyata sangat menolong. Bagaimana dengan
doa mengenai persoalan-persoalan dan hubungan dengan sesama? Nabi Nehemia
melaksanakan ini. Ketika raja bertanya : “Apa yang kau inginkan?” Dikatakan :
“Aku berdoa kepada Allah…kemudian jawabku pada raja.” (Neh 2 : 4-5)
Berdoa terus-menerus adalah berjalan dengan Allah sepanjang
waktu, melibatkan Dia ke dalam setiap kegiatan dan hubungan kita dengan sesama.
Tuhan, ajarlah kami untuk berdoa.
Bacaan selanjutnya : Keluaran 33 : 11-17
Dikutip dari :
Diagnose Firman
Sarana Vitalitas Rohani
Para Dokter dan Tenaga Medis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar