Selasa, 18 Maret 2008

SAUDARA PERCAYA PASKAH ?

Edith Burns adalah seorang wanita Kristen yang baik yang tinggal di San Antonio, Texas. Dia adalah pasien dari seorang dokter bernama Will Phillips. Dr. Phillips adalah dokter yang lembut yang melihat pasien sebagai manusia.

Pasien favoritnya adalah Edith Burns. Suatu pagi ia pergi ke kantornya dengan hati yang berbeban dan hal itu dikarenakan Edith Burns. Ketika ia melangkah ke ruang tunggu, di sana duduk Edith dengan Alkitab besarnya yang berwarna hitam terbaring di pangkuannya. Edith sedang berbicara dengan seorang ibu muda di sampingnya.

Edith Burns memiliki kebiasaan untuk memperkenalkan dirinya seperti ini, "Hallo, namanya saya Edith Burns. Apakah saudara percaya pada kisah Paskah?" Kemudian ia akan menjelaskan apa yang menjadi arti dari hari Paskah, dan banyak orang telah diselamatkan lewat pelayanannya.

Dr. Phillips berjalan masuk ke kantornya dan di sana ia melihat kepala suster, Beverly. Pertemuan Beverly yang pertama kali dengan Edith adalah sewaktu ia hendak mengambil darah Edith. Edith memulai percakapan mereka dengan berkata, "Nama saya Edith Burns. Apakah saudara percaya kisah Paskah?"

Beverly menjawab, "Ya, tentu saja."

Edith berkata, "Kalau begitu, apa yang saudara percayai tentang Paskah?"

Beverly menjawab, "Paskah berbicara tentang pemburuan telur, pergi ke gereja, dan berpakaian rapih."

Lalu Edith terus menuntunnya pada arti sebenarnya dari Paskah, dan akhirnya memimpinnya pada keselamatan dalam Yesus Kristus.

Dr. Phillips berkata, "Beverly, jangan panggil Edith ke ruangan saya sekarang. Saya percaya akan terjadi sebuah 'persalinan' lagi di dalam ruang tunggu."

Setelah beberapa lama, Edith dipanggil masuk dan ia duduk sambil memandang wajah dokternya dan berkata, "Dr. Will, mengapa kau terlihat sedih? Tidakkah kau sudah membaca Alkitabmu? Tidakkah kau sudah rajin berdoa?"

Dr. Phillips berkata dengan lembut, "Edith, saya adalah dokter dan kamu adalah pasien."

Dengan berat hati ia berkata, "Laporan laboratoriummu telah datang dan menunjukkan bahwa kau menderita kanker, dan Edith, waktu hidupnya tidak akan lama lagi."

Edith berkata, "Kenapa harus bersedih, Phillips? Kau seharusnya malu pada dirimu sendiri. Apakah kau berpikir bahawa Tuhan berbuat salah? Kau baru saja berkata bahwa aku akan segera bertemu dengan Yesus, kekasih dan sahabatku yang baik. Kau baru saja berkata bahwa aku akan segera merayakan Paskah selamanya, tapi mengapa jutsru sekarang membuatku merasa susah untuk pergi ke sana?"

Dr. Phillips berkata pada dirinya sendiri, "Edith Burns ini benar- benar wanita yang luarbiasa!"

Edith terus melakukan kunjungan pengobatan pada Dr. Phillips. Hari Natal tiba dan kantor Dr. Phillips tutup sampai tanggal 3 Januari. Pada hari kantor dibuka, Edith tidak datang.

Lalu pada sore harinya, Edith menelpon Dr. Phillips agar disiapkan sebuah kamar opname baginya dan berkata, "Will, aku sudah sangat dekat dengan rumah, jadi pastikan pihak rumah sakit aku akan sekamar dengan seorang wanita yang perlu mendengar tentang Paskah."

Dr. Phillips mengatur segala sesuatunya seperti yang dipinta Edith. Banyak wanita yang kemudian mengenal Yesus dan diselamatkan. Setiap orang di lantai itu mulai dari staff hingga pasien sangat menyenangi Edith, sehingga mereka memanggilnya Edith Easter; semuanya berlaku demikian kecuali Phyllis Cross, kepala suster.

Phyllis menegaskan bahwa ia tidak ingin berurusan dengan Edith karena Edith adalah seorang yang 'religius dan gila' baginya. Phyllis pernah menjadi suster di rumah sakit tentara. Ia telah melihat dan merasakan semua kekejaman dunia. Dia adalah seorang tentara wanita yang telah menikah tiga kali, berwatak keras, dan bertindak segala sesuatu sesuai dengan buku peraturan.

Pada suatu pagi dua suster yang biasanya merawat Edith sakit. Edith juga terkena flu dan Phyllis Cross harus menggantikan suster-suster itu untuk memberikan suntikan obat.

Ketika Phyllis, masuk, Edith memberikan senyuman yang besar pada wajahnya dan berkata, "Phyllis, Tuhan mengasihimu dan aku mengasihimu juga, dan aku telah berdoa bagi dirimu."

Phyllis Cross berkata, "Kau boleh berhenti berdoa untukku, karena tidak akan terjadi apa-apa. Aku tidak tertarik. "

Edith berkata, "Aku akan berdoa dan aku telah meminta Tuhan agar tidak mengirimku pulang sebelum engkau masuk dalam keluarga Tuhan."

Phyllis Cross berkata, "Maka kau tidak akan mati karena hal itu tidak akan terjadi sama sekali," dan melangkah keluar dengan sikap sombong.

Setiap kali Phyllis Cross masuk ke ruangannya, Edith akan berkata, "Tuhan mengasihimu dan aku mengasihimu juga, dan aku berdoa telah bagimu."

Suatu hari Phyllis Cross berkata bahwa ia merasa ditarik oleh sebuah magnet untuk datang ke kamar Edith. Dia duduk di ranjang dan Edith berkata padanya, "Aku senang engkau datang, karena Tuhan berkata padaku bahwa hari ini adalah hari spesialmu ."

Phyllis Cross berkata, "Edith, kau telah menanyakan pada semua orang pertanyaan, 'Apakah saudara percaya pada kisah Paskah?' tapi kau belum pernah menanyakannya padaku."

Edith menjawab, "Phyllis, aku selalu ingin melakukannya, tapi Tuhan menyuruhku untuk menunggumu bertanya, jadi sekarang karena engkau telah menanyakannya... "

Edith Burns mengambil Alkitabnya dan bersaksi pada Phyllis Cross tentang kisah kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus Kristus. Edith berkata, "Phyllis, apakah engkau percaya pada kisah Paskah? Apakah kau percaya bahwa Yesus Kristus hidup dan Ia ingin tinggal dalam hatimu?"

Phyllis Cross berkata, "Oh aku mau mempercayainya dengan sepenuh hatiku, dan aku mau Yesus di dalam hidupku." Pada saat itulah, Phyllis Cross berdoa dan mengundang Yesus Kristus masuk ke dalam hatinya.

Dua hari kemudian, Phyllis Cross datang kembali dan Edith berkata, "Kau tahu hari apakah ini?"

Phyllis Cross menjawab, "Tentu saja Edith, ini adalah hari Jumat Agung."

Edith berkata, "Tidak, bagimu setiap hari adalah Paskah. Selamat Paskah, Phyllis!"

Dua hari kemudian, pada Minggu Paskah, Phyllis datang ke rumah sakit untuk mengerjakan beberapa tugas, lalu pergi ke toko bunga untuk membeli bunga lili Paskah untuk Edith. Ketika ia masuk ke kamar Edith, Edith sedang berada di ranjangnya. Alkitab besar berwarna hitam itu berada di pangkuannya. Ada sebuah senyuman manis terukir di wajahnya.

Saat Phyllis Cross menyentuh tangan Edith, ia mendapatkan bahwa Edith sudah meninggal. Lengan kiri Edith terkulai menunjuk pada Yohanes pasal 14, "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat mana Aku berada, kamupun berada."

Tangan kanannya berada pada Wahyu 21:4, " Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang alam itu telah berlalu."

Phyllis Cross memandangi lagi tubuh Edith, kemudian mendongak ke langit, dan dengan air mata yang membasahi pipinya ia berkata, "Selamat Paskah , Edith - Selamat Paskah!"

Phyllis Cross meninggalkan tubuh Edith, melangkah keluar dari kamarnya dan menuju ke sebuah tempat di mana dua suster yang masih belajar sedang duduk. Dia berkata, "Nama saya Phyllis Cross. Apakah saudara percaya pada kisah Paskah?"

-------------------------------------------------------------------
Diterjemahkan oleh valent
sumber asli: All Saint's Church English Youth Cell

Tidak ada komentar:

Copyright 2007, Pelayanan Medis Nasional (PMdN) Perkantas

Jl. Pintu Air Raya 7, Komplek Mitra Pintu Air Blok C-5, Jakarta Pusat
Telp. (021) 3522923, 3442463-4 Fax (021) 3522170
Twitter/IG : @MedisPerkantas
Download Majalah Samaritan Versi Digital : https://issuu.com/samaritanmag