Tetaplah berdoa. Ucaplah syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. ---1 Tesalonika 5:17-18
Doa adalah kekuatan di belakang kehidupan rohani. Mereka yang tidak berdoa---tidak hidup. Memang ada orang, yang segala perbuatannya merupakan ekspresi doa! Bagi orang lain, membaca berulang-ulang kata-kata yang tidak mereka mengerti disebut doa. Kata-kata kosong ini sama seperti pikiran-pikiran mereka tentang bisnis, masyarakat atau pesta, tempat mereka bekerja; pikiran mereka berfokus pada ladang, peternakan, komputer atau apa saja yang lainnya. Tidak, itu bukan berdoa. Paling tidak, bukan berdoa dengan roh dan kebenaran.
Berdoa selalu mencakup 2 hal:
1. Menyediakan waktu untuk berbicara dengan Tuhan Alah. Ini berarti mencari tempat tersendiri dan tenang, berlutut dan merendahkan diri di hadapan-Nya, dan membuka hati kepada Dia yang juga melihat yang tersembunyi.
2. Berdoa juga berhubungan dengan Tuhan sepanjang hari. Terus mencari wajah-Nya saat bekerja dan membiarkan diri kita diawasi oleh mata-Nya. Melalui penyertaan-Nya, biarkan Dia memimpin kita.
Keduanya penting jika kita ingin menguatkan hidup rohani kita, jika kita ingin tetap memegang tujuan dan arti hidup kita. Juga, rekan dokter yang kekasih, sebaiknya sekali-kali berdoalah dengan pasien Anda!
Berdoa adalah napas vital orang Kristen,
hawa sejati orang Kristen.
Perkataan-Nya di gerbang maut;
Ia memasuki surga dengan doa.
Engkau, oleh Siapa kami menghadap Allah,
Hidup, Kebenaran, Jalan.
Jalan doa, Engkau sendiri telah lalui;
Tuhan! ajarlah aku berdoa.
James Montgomery (1771-1854)
Baca: Mazmur 63; 1 Timotius 2:1-7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar