Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena perkataan-Mu itu, aku akan menebarkan jala juga." Setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. ---Lukas 5:4-6
Kurangnya kesempatan untuk menangani kebutuhan rohani pasien bisa membuat seorang dokter Kristen kecewa. Ada banyak alasannya, termasuk kurangnya waktu dan banyaknya pasien yang perlu dilayani, sementara tenaga yang tersedia tidak memadai. Seringkali para senior juga tidak menganggapnya sebagai prioritas. Cara pengobatan bio-psiko-sosial cenderung membuat kita bekerja tanpa perlu beriman kepada Tuhan. Menunjukan kepada teman sejawat bahwa kekristenan bisa mempengaruhi pekerjaan kita sebagai dokter juga adalah tantangan tersendiri. Keterkaitan kekristenan dalam dunia medis menimbulkan banyak pertanyaan, yang jawabannya tidak selalu jelas. Dari luar mungkin kelihatannya tidak banyak tempat bagi nilai-nilai rohani dalam profesionalisme masa kini.
Para murid berpikir begitu juga mengenai pekerjaan mereka, ketika Tuhan Yesus menyuruh mereka membuang jala lagi setelah bekerja keras sepanjang malam tanpa hasil. Kita seakan bisa mendengar Petrus berkata: "Tuhan, jika engkau hendak memakai perahu kami sebagai mimbar untuk ceramah boleh saja--tapi jangan mengajari kami cara menjala ikan! Itu keahlian kami." Namun, para murid menaati perintah Tuhan Yesus dan membuang jala mereka---yang kemudian penuh dengan ikan. Petrus berlutut di kaki Tuhan Yesus ... karena ia melihat kuasa Allah.
Apakah kita bersedia "membuang jala" dalam pekerjaan kita di dunia medis untuk Tuhan? Apakah kita memiliki mata dan visi untuk memperkenalkan pasien kita kepada Sang Penyembuh dan menantikan hasilnya? Apakah kita menanggapi hal ini seperti yang dilakukan Petrus... berlutut di hadapan Tuhan dan mengakui semua kekurangan kita?
Baca: Lukas 5:1-11
Oleh : Anthony Herbert
Disadur dari Sumber Hidup Praktisi Medis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar