Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan ucapan syukur. ---Filipi 4:6
Ada sisi lain tentang kedaulatan Tuhan. Jika Tuhan benar-benar mengatur keadaanku, dan Tuhan mengerjakan segala sesuatu menurut kehendak-Nya, dan Dia hanya ingin yang terbaik bagiku (Roma 8:28), lalu buat apa aku khawatir? Paulus berhasil sepenuhnya mengerti konsep ini dan mewujudkannya dalam hidupnya sehari-hari. Itu sebabnya mengapa ia menulis kalimat di atas. Ia berkata kepada jemaat di Filipi supaya jangan khawatir tentang apa pun juga, tapi dalam segal hal mereka harus menyatakan keinginan mereka pada Allah.
Semua ini lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Kenyataannya, kita memang merasa takut, khawatir, dan gelisah akan apa yang akan terjadi. Tapi Tuhan juga mengerti itu dan masih mengasihi kita. Ia tahu kemampuan kita untuk hidup tanpa khawatir dan takut, akan tumbuh perlahan dalam proses kita belajar percaya kepada-Nya. Paulus tahu tidak ada alasan untuk khawatir, karena ia telah mengalami tindakan nyata Allah memelihara dia. Bukan sekedar pemahaman intelektual, tapi pengalaman dalam hidup sehari-hari.
Mungkin seseorang yang membaca ini sedang menghadapi perubahan besar dalam hidupnya atau pekerjannya, dengan banyak faktor yang tidak diketahui. Apakah ini berarti orang itu memasuki keadaan yang tidak diketahui itu, dengan iman yang buta? Tidak, kita perlu menyerahkan kekhawatiran dan ketakutan kita kepada Tuhan, dan belajar untuk percaya kepada-Nya. Saat kita mengalami pemeliharaan-Nya, kekhawatiran kita akan berkurang. Kepercayaan kita akan bertambah dan mungkin sekali kita akan menyadari bahwa pengalaman sulit ini sebenarnya bagian dari rencana Allah untuk kita dalam menghadapi perubahan yang akan datang.
Baca: Lukas 12:22-24; 1 Petrus 5:7-11
Penulis: Jeffrey Barrows
Dalam Sumber Hidup Praktisi Medis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar