".... datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya... Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah disitu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan." Markus 5:22-25

Lalu apa tanggapan saya terhadap situasi yang sama? Marah, kasar, mudah tersinggung dan sakit hati, mengasihi diri sendiri lebih dari pasien dan bahkan dari Tuhan? Saya lupa bahwa tak ada sesuatu pun yang terjadi pada saya tanpa persetujuan-Nya. Dialah yang mengizinkan setiap dering telepon yang mengganggu dan setiap tambahan pasien di klinik. Setiap gangguan merupakan kesempatan bagi saya untuk menunjukan pimpinan-Nya, bukan kejengkelan.
Hidup saya harus dikuasai Roh Kudus, sehingga ketika saya tertekan, kasih-Nya melimpah, memberi ketenangan.
Tuhan Yesus, sama seperti pasien-Mu yang lain, saya juga membutuhkan kesembuhan. Saya mengaku bahwa saya pemarah dan penggerutu. Di antara kesulitan-kesulitan hari ini, tolong saya untuk selalu dengan-Mu, sehingga kuasa, damai dan kesabaran-Mu memenuhi hati saya dan melimpah dalam hubungan kerja saya.
Bacaan selanjutnya: Markus 5:22-34
Oleh dr. Jane Goodall dalam Diagnose Firman
Oleh dr. Jane Goodall dalam Diagnose Firman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar